Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Penegak Hak-hak Rakyat (YAPHARA). Apresiasi disampaikan Ismail, karena YAPHARA telah melaksanakan aksi sosial berupa khitanan dan pembeatan massal pada Ahad (21/7/2024) malam.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan (Khitanan dan pembeatan massal) ini,” ucap Ismail Madjid ketika memberikan sambutan pada kegiatan yang dilangsungkan di Lapangan Taruna Remaja dan dihadiri oleh Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Gorontalo itu.
Ismail bukan tanpa dasar mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan khitanan dan pembeatan massal ini, sangat membantu warga masyarakat Kota Gorontalo yang kurang mampu. Terlebih, kata dia, saat ini, begitu banyak warga yang baru saja dilanda bencana, yang tentunya sangat membutuhkan bantuan, tidak terkecuali khitanan dan pembeataan anak mereka.
“Terima kasih atas diselenggarakannya acara ini, ini sangat membantu masyarakat kota dalam pemulihannya pasca bencana,” ungkap eks Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapppeda) Kota Gorontalo itu.
Dalam kesempatan itu pula, Ismail melaporkan penanganan yang akan dilakukan pihaknya pasca Kota Gorontalo diterjang banjir. Penanganan itu, kata Ismail, diantaranya perbaikan tanggul yang bocor. Dirinya berharap, hal itu mendapat support dari pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Pada kesempatan ini, terkait pasca banjir, ini juga ada pak gubernur dan bapak bapak anggota DPRD provinsi, Insya Allah menindaklanjuti laporan yang sudah kami sampaikan terkait kegiatan supporting pembangunan kembali tanggul di Kampung Bugis,” kata Ismail
“Juga untuk pembangunan rumah-rumah yang akan dibongkar karena pengerjaan tanggul Insya Allah akan mendapatkan respon,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari panitia, warga yang mengikuti sunatan massal dan pembaiatan berjumlah 276. Dan untuk diketahui, pembeatan merupakan tradisi masyarakat Gorontalo bagi anak perempuan yang beranjak remaja. Tradisi ini disebut momeati. Sedangkan sunatan untuk laki-laki disebut moluna.