Wujudkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang laik dan siap merambah pasar mancanegara, Bea Cukai kembali membuka kelas ekspor.
Bea Cukai menyampaikan beragam informasi tata laksana ekspor, hingga diskusi kendala-kendala yang dihadapi UMKM.
“UMKM merupakan salah satu pihak yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian negara. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 60,5 persen,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, Jakarta, Selasa (06/02/2024).
Mendorong hal di atas, Kanwil Bea Cukai Jawa Barat memberikan pelatihan bertajuk training for trainer ekspor kepada pimpinan bidang layanan, supervisor, dan relationship manager Bank BNI setempat (13/01/2024).
Hal ini dilakukan demi memberikan pemahaman ekspor dan impor, sehingga pihak perbankan dapat mendorong UMKM binaannya dalam mengekspansi bisnisnya dengan merambah pasar ekspor.
“Sinergi penting dilakukan untuk memajukan UMKM di Indonesia termasuk pihak perbankan. Kami pun siap memfasilitasi melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujan Ekspor (KITE) IKM, sehingga UMKM akan mendapatkan pembebasan bea masuk dan pajak impor terhadap bahan baku atau bahan penolong produksi,” ungkap Encep.
Selanjutnya, Kanwil Bea Cukai Jatim II hadir sebagai narasumber dalam talkhsow dan diskusi yang digelar oleh STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang, pada Sabtu (03/02/2024).
Membahas “Kebijakan dan Strategi Literasi Digital bidang Ekspor untuk UMKM Goes International”, kegiatan ini juga dihadiri oleh pelaku UMKM yang berasal dari wilayah Malang Raya sebagai peserta dan Malang Creative Center (MCC) sebagai narasumber.
“Kami menekankan, Bea Cukai berkomitmen untuk mendorong kinerja UMKM salah satunya dengan program klinik ekspor. Melalui program ini kami akan memberikan akses informasi terkait perizinan, prosedur, dan tata cara kegiatan ekspor kepada masyarakat luas,” jelas Encep.