Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun. Hal itu selaras dengan data Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital).
Hal itu disampaikan oleh Arsyad, Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Manado, pada pembukaan pelatihan Digital Entrepeneurship Academy (DEA) di aula BPSDM Provinsi Gorontalo, Rabu (15/5/2024).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Manado bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Menurut Arsyad, untuk mencapai target tersebut, pemerintah menginisiasi transformasi digital UMKM melalui berbagai program pelatihan digital. Kementerian Kominfo sebagai leading sector di bidang TIK mempunyai program pengembangan SDM unggulan, yaitu Digital Talent Scholarship atau disingkat DTS.
“Digital Talent Scholarship (DTS) adalah program pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018,” kata Arsyad.
Menurutnya, program tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara di bidang Komunikasi dan Informatika sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi.
Pelatihan tersebut termasuk dalam akademi Digital Enterpreneurship Academy (DEA) dengan tema Manajemen Operasional Bisnis yang merupakan program pelatihan pengembangan SDM yang ditujukan bagi para pelaku usaha yang ingin naik kelas dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya.
“Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap PDB di tahun 2021 mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional,” ujarnya
Bagi pelaku usaha, adaptasi dan melakukan kreasi dengan pendekatan digital kini sudah merupakan keniscayaan. Bila pelaku usaha mampu beradaptasi, bahkan mampu menemukan peluang baru untuk pertumbuhan bisnisnya, merekalah yang mampu tetap survive di era digital.