Perizinan usaha perikanan tangkap pada hakekatnya digunakan sebagai instrumen pengendali, yang dilakukan untuk mengendalikan intensitas penangkapan pada suatu perairan, agar tidak melebihi daya dukung Sumber Daya Ikan.
Sumberdaya Ikan tersebut sebagai bagian kekayaan daerah yang perlu dimanfaatakan secara optimal untuk kemakmuran rakyat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sila Botutihe melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Sitti Sabariah Machmud saat memberikan sambutan pada pembukaan sosialisasi perizinan dan implementasi pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut 12 Mil, dirangkaikan dengan sosialisasi penangkapan ikan terukur secara elektronik (E-PIT) dan penerapan PNBP pasca produksi tahun 2023, Selasa (25/7/2021)
“Berdasarkan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang urusan penyelenggaran pemerintahan dalam bidang kelautan dan perikanan, khususnya perikanan tangkap di Provinsi Gorontalo meliputi pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut sampai dengan 12 mil. Penerbitan izin usaha perikanan tangkap untuk kapal perikanan berukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT,” katanya.
“Penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan provinsi. Serta penerbitan izin pengadaan kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT,” sambungnya.
Lanjut Sabariah, Provinsi Gorontalo memiliki armada penangkap ikan yang memadai. Baik itu kapal dengan ukuran dibawah 30 GT maupun ukuran diatas 30 GT. Berdasarkan data yang ada bahwa kapal yang terdaftar dan mendapat izin Pemprov Gorontalo maupun izin Pusat tahun 2020 yaitu kapal ukuran 5GT sebanyak 14 unit. Sementara kapal ukuran 5GT sampai 30GT sebanyak 131 unit, serta kapal ukuran 30 GT merupakan kewenangan Pusat sebanyak 51 unit.
“Dengan adanya armada yang cukup besar ini, kami di Diskanlut Provinsi Gorontalo berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada para pelaku usaha perikanan berdasarkan standar operasional yang sudah ditetapkan. Ini dilakukan dalam mewujudkan peningkatan produksi perikanan yang berdaya saing, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. #