Lembaga Filantropi Islam Dompet Dhuafa mengumumkan pendirian dapur darurat di Gaza, Palestina. Inisiatif ini merupakan respons terhadap kondisi krisis yang dihadapi masyarakat Palestina yang kini berlindung di pengungsian Beit Hanoun.
Kepala Disaster Management Center Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan mitra di Palestina telah terjalin untuk mendukung penyintas.
“Dengan dapur darurat Dompet Dhuafa, kami berkomitmen menyediakan paket makanan siap santap bagi 1.000 penyintas setiap hari selama satu bulan ke depan,” ujar Arif dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/11/2023).
Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan berupa ratusan paket makanan, layanan kesehatan, dan makanan panas kepada lebih dari 500 jiwa di wilayah tersebut. Fokus utama adalah penyediaan gizi, terutama untuk anak-anak dan wanita di Gaza. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan memberikan harapan,” tambah Arif.
Laporan terbaru dari Badan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menunjukkan skala tragedi di Gaza: 9.485 jiwa meninggal, 24.173 terluka, 260.000 unit rumah terdampak, dan 1.500.000 orang terpaksa mengungsi sejak 4 November 2023, akibat serangan Israel.
Di sisi lain, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, mengajak umat Islam mendukung Palestina. Ini termasuk penggalangan dana kemanusiaan, doa untuk kemenangan Palestina, dan shalat ghaib bagi syuhada Palestina. Niam juga menekankan pentingnya distribusi zakat, infak, dan sedekah Indonesia untuk kebutuhan mendesak di Palestina.
Inisiatif Dompet Dhuafa dan seruan MUI ini menggambarkan solidaritas kemanusiaan yang kuat dari Indonesia untuk Palestina, menunjukkan dukungan nyata dalam menghadapi krisis yang melanda wilayah tersebut.