Sunday, 29 June 2025

Emosional! Ahsan/Hendra Pamit dengan Air Mata dan Sujud Syukur di Indonesia Masters 2025

Emosional! Ahsan/Hendra Pamit dengan Air Mata dan Sujud Syukur di Indonesia Masters 2025


Pasangan veteran, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tak mampu membendung tangis usai resmi pensiun dari dunia bulu tangkis, pasca-tersingkir di babak 16 besar Indonesia Masters 2025.

Duet berjuluk The Daddies itu dipaksa tunduk dari wakil Malaysia, Junaidi Arif/Roy King Yap dengan skor 13-21, 14-21 di Istora Senayan, Jakarta pada Kamis (23/1/2025).

Usai kekalahan tersebut, Mohammad Ahsan tak kuasa menahan air matanya. Sembari bersalaman dengan sang partner, Hendra, termasuk juga lawannya, ia terlihat sesenggukan menahan tangis.

Setelah itu, Ahsan bahkan sempat melakukan sujud syukur di tengah lapangan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas perjalanan panjang kariernya.

Momen haru terus berlanjut ketika keduanya berdiri bersama dan melambaikan tangan kepada para penonton yang memberikan dukungan penuh sepanjang pertandingan.

Baca Juga:  Bintang Sepak Bola Brasil Neymar Positif COVID-19

Hendra dan Ahsan juga menyempatkan diri meladeni permintaan awak media untuk berfoto. Setelah itu ia kembali menyapa para badminton lovers yang memenuhi Istora, sebagai tanda salam perpisahan terakhir.

Sebagai kenang-kenangan, The Daddies juga melemparkan raket dan handuk mereka ke arah tribun penonton, disambut sorak-sorai meriah dari para penggemar. Momen ini menutup perjalanan karier panjang mereka dengan penuh kehangatan dan haru di panggung bulu tangkis dunia.

Ahsan/Hendra melangkah ke babak delapan besar Indonesia Masters 2025 usai mengalahkan pasangan Taiwan, Chiang Chien-Wei/Wu Hsuan-yi, dengan skor ketat 21-19, 22-20.

Meski menghadapi lawan yang lebih muda, Ahsan/Hendra tampil energik untuk memaksa duet yang mengalahkannya di Thailand Open 2024 menyerah dalam dua gim.

Baca Juga:  Paul Munster Yakin Mesin Gol dari Liga Kamboja Bakal Meledak di Bhayangkara FC

Setelah laga, Ahsan mengaku kemenangan di babak pertama ajang Super 500 itu terasa seperti memenangkan laga final. Terlebih, keduanya sudah tidak lagi melakukan persiapan seintens sebelum turnamen terakhir.

“Kami pun secara persiapan istilahnya apa adanya, tidak seintens sebelum-sebelumnya. Jadi memang di luar ekspektasi, kami bisa menang. Waktu rutin latihan, kami kalah dari lawan itu,” sahut Hendra.