Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), kini punya gawe besar. Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru saja meresmikan Rumah Tabuik Pasa sebagai Museum Budaya Pariaman. Tujuan utamanya jelas: biar edukasi budaya khas daerah itu makin moncer.
“Kami sangat mengapresiasi hadirnya museum ini. Dengan adanya museum ini, masyarakat, termasuk dari luar Pariaman, bisa belajar tentang Tabuik,” kata Fadli Zon saat peresmian di Pariaman, Minggu (6/7/2025).
Menurut Fadli, di dalam museum itu tidak cuma ada dokumentasi foto kegiatan Tabuik sejak zaman Hindia Belanda, khususnya dari tahun 1887, tapi juga benda-benda khas daerah sana. Ini jelas langkah maju!
Malah, Fadli menyarankan para wisatawan yang datang ke Pariaman, baiknya mampir dulu ke museum ini sebelum asyik keliling menikmati keindahan Kota Tabuik.
“Bahkan sebelum melihat Tabuik, kunjungi dulu Museum Budaya Pariaman,” tegasnya.
Kementerian Kebudayaan sendiri tak main-main. Mereka bakal bantu pemerintah setempat biar museum ini makin tertata apik, biar banyak pengunjung yang kepincut datang.
“Bantuan yang diberikan itu khususnya terkait tata pamer dan narasi edukasi,” ujarnya.
Fadli berharap, museum ini tidak cuma jadi gudang penyimpanan artefak, tapi juga sarana edukasi dan tempat atraksi kesenian.
Pemprov Sumbar Siap Bantu, Tapi Ada Syaratnya
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy langsung menyambut baik. Pemerintah provinsi siap kasih perhatian penuh buat museum pertama di kota Tabuik ini.
“Pemprov siap memberikan perhatian terhadap museum ini,” kata Vasko.
Alasannya? Museum ini memang butuh renovasi dan pembenahan. Tapi, Vasko menitip pesan ke Pemerintah Kota Pariaman: jangan ajukan anggaran yang besar banget, biar permohonannya bisa cepat dikabulkan.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad merasa kehadiran menteri ke daerahnya itu anugerah. Apalagi, Fadli Zon bisa sekalian menyaksikan puncak perayaan Tabuik.
“Selama ini Pariaman belum memiliki museum. Sehingga diharapkan museum ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas,” ucap Yota.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman memang sudah berancang-ancang menjadikan Rumah Tabuik Pasa sebagai Museum Budaya. Tujuannya, mewujudkan sarana edukasi dan promosi yang representatif terkait kebudayaan khas daerah itu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi sebelumnya menyebut bahwa di Rumah Tabuik itu ada dokumentasi pelaksanaan Tabuik yang jadi salah satu kebanggaan warga setempat. Bahkan, dokumentasi foto-foto itu ada yang diambil sekitar 100 tahun lalu. Jadi, ini memang layak jadi museum.