Wednesday, 03 July 2024

Gagal Genjot Produksi Migas, SKK Migas Banggakan Temuan 2 Sumur Gas Besar

Gagal Genjot Produksi Migas, SKK Migas Banggakan Temuan 2 Sumur Gas Besar


Gagal kerek produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ancang-ancang menggelar Forum Gas Bumi 2024 pada 19 -20 Juni 2024. Katanya untuk mengoptimalkan serapan gas bumi nasional.

Forum tersebut mengangkat tema Membangun Sinergi Infrastruktur dan Pasar Gas Bumi Dalam Rangka Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi Nasional. 

“Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. Sumber gas kita sangat melimpah. Dari 5 temuan cadangan gas terbesar di dunia tahun lalu, dua di antaranya berada di Indonesia. Ini menjadi hal positif untuk menuju transisi energi ke depan,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Terlebih, kata dia, pemerintah sangat mendukung pengembangan gas bumi baik dari sisi pendanaan, infrastruktur, maupun kebijakan. Dukungan pemerintah ini, menambah peluang potensi penyerapan gas bumi domestik.

Menurut Kurnia, kebutuhan gas bumi di Jawa Barat belum terpenuhi secara maksimal akibat menurunnya pasokan gas bumi secara alamiah dari wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

Sementara itu, terdapat ekses pasokan gas bumi di Jawa Timur dan Jawa Tengah karena belum optimalnya serapan. “Dengan demikian, perlu ada sinergi antara para produsen gas bumi, pelaku midstream, serta pembeli dan pengguna agar serapan dapat lebih optimal,” jelas dia.

Untuk itu, lanjutnya, Forum Gas Bumi 2024 difokuskan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasokan jangka pendek serta rencana pasokan jangka menengah-panjang di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Forum juga akan memetakan kebutuhan pembeli utama di wilayah tersebut, serta pemetaan pasokan gas dari Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Barat setelah selesainya pembangunan pipa Semarang – Cirebon Tahap II.

Baca Juga:  Idul Adha 1445H, Pertamina Patra Niaga Bagikan 1.193 Hewan Kurban

Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik menyinggung pentingnya pembangunan infrastruktur pipa gas yang saat ini belum tersambung. Misalnya, jalur Dumai–Sei Mangke, Cirebon–Semarang, dan West Natuna Transportation System (WNTS) ke Batam (Pulau Pemping).

Menurutnya, tersedianya infrastruktur pendukung dan alternatif pembeli akan memberikan kepastian bagi investor hulu migas, terutama dalam hal optimalisasi serapan sumber gas di lapangan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama).

“Dengan infrastruktur pendukung, diharapkan dapat mengembangkan pasar gas dan perekonomian sepanjang jalur pipa, serta menjamin pasokan gas untuk wilayah Jawa Barat dengan adanya alternatif pasokan,” ujar Rayendra.