Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo meminta masyarakat berani bicara secara terbuka jika terjadi penyelewengan demokrasi. Menurut dia, proses demokratisasi dapat berjalan jika masyarakat memahami hal-hal terkait demokrasi secara baik.
“Kalau dalam proses demokratisasi ini mengarah tidak makin liberal tapi makin bisa merasakan bagaimana nilai persatuan juga penting, maka rasa-rasanya semua harus menjadi agen untuk itu, speak up ketika terjadi penyelewengan dan sebagainya,” kata Ganjar dalam Dialog Terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023).
Ganjar menjelaskan, apa yang dikemukakannya itu sejalan dengan politik gagasan yang kerap kali ia sampaikan. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menilai olitik gagasan harus mengedepankan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
“Hilangkan identitas yang terlalu dominan, black campaign, politik separatis, karena ini yang kita harapkan sebagai bentuk nilai persatuan Indonesia,” ujar Ganjar.
Oleh karena itu, demokratisasi pun juga harus memiliki moral dan etik. Ia menyebut bahwa sudah banyak konten yang berisikan infomarsi palsu menjelang kontestasi Pemilu 2024.
“Kita melihat 11.642 konten informasi hoaks di Indonesia, 14,7 persen hoaks keagamaan dan biasanya muncul di era-era kontestasi seperti ini,” kata Ganjar menegaskan.