Monday, 30 June 2025

Gasak Kirgistan, Mochizuki: Senang, tapi Kami Sebenarnya Mau Menang 8-0

Gasak Kirgistan, Mochizuki: Senang, tapi Kami Sebenarnya Mau Menang 8-0


Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki mengatakan dirinya cukup senang dengan kemenangan 1-0 yang diraih anak asuhnya atas Kirgistan di partai pembuka Grup D kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Tampil di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Minggu (29/6/2025), gol semata wayang dari Isa Wraps di menit ke-66 sudah cukup untuk Garuda Pertiwi membungkus tiga poin di laga pertama.

“Pertama kami senang, walaupun cuma satu kosong, tapi kita bisa memenangkan laga pertama yang sangat menegangkan buat kami,” ujar Mochizuki usai lags.

Pelatih asal Jepang itu menyebut, sejatinya timnya tidak mau kalah untuk membukan gol lebih banyak seperti yang dilakukan China Taipei di laga pembuka mereka menghadapi Pakistan.

Baca Juga:  Tak Dapat Lawan, Timnas Indonesia U-23 Batal Lakoni Uji Coba Jelang Piala AFF U-23

Pada partai perdana yang berlangsung sebelum laga Indonesia vs Kirgistan, Taiwan mampu mencukur Pakistan lewat kemenangan 8-0.

“Sebenarnya, karena enggak mau kalah seperti Taiwan, kami inginnya bisa menang dengan delapan gol juga. Tapi, bersyukur, kami sudah bisa menang, karena pertandingan pertama memang sangat menegangkan. Jadi, bersyukur,” ucapnya.

Lebih jauh, Mochizuki mengatakan dari laga perdana ini dirinya memiliki sejumlah catatan evaluasi yang perlu diperbaiki oleh Safira Ika dan kawan-kawan. Utamanya kata dia soal banyaknya peluang yang disia-siakan sehingga Garuda Pertiwi gagal menambah pundi-pundi golnya.

“Memang dalam sepak bola, penting untuk mencetak gol. Tapi paling penting kami menang dulu, yaitu poinnya, walaupun cuma satu gol,” katanya.

Baca Juga:  Pramono Puas Formula E 2025 Jakarta, Pengamat Otomotif Pertanyakan Dimana Hebohnya?

“Ya, memang kalau kami ingat-ingat di grup seperti ini, karena yang dihitung juga enggak cuma poin menang, tapi poin gol juga. Memang satu gol rasanya kurang,” ujarnya.

Bagi Mochizuki, keberanian para pemain untuk mengambil inisiatif melepaskan tembakan jarak jauh patut diapresiasi. Namun, hal itu belum cukup. Ia menilai, timnya perlu lebih cerdas dalam membangun serangan agar peluang yang tercipta bisa lebih matang dan mendekati area berbahaya lawan.

“Jadi pemain sudah punya inisiatif berani mengambil shooting dari jauh, itu sudah bagus, tapi kami ingin mencoba lagi, mencari tahu bagaimana caranya kami bisa melakukan shooting lebih dekat dan bisa lebih dekat ke gawang ke gawang lawan,” pungkasnya.