Friday, 04 July 2025

Golkar Enggan Tanggapi Terlalu Jauh soal Capres Koalisi Besar

Golkar Enggan Tanggapi Terlalu Jauh soal Capres Koalisi Besar

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono enggan tanggapi terlalu jauh soal pernyataan PDIP yang menyebut membuka peluang bergabung ke koalisi besar, asalkan diberi kewenangan dalam menentukan sosok capres yang akan diusung.

“Ya kan masih dikomunikasikan, jadi kita sabar saja. progres terus berjalan. Saya belum bisa komentar lebih jauh ya (soal capres), itu kan harus ketum yang menjawab gitu,” ujarnya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).

Terlepas dari itu, Dave memastika bahwa pembentukan koalisi besar ini masih terus dalam pembicaraan dan belum menyentuh ke ranah capres. Soal waktu pertemuan lanjutan keenam partai politik (parpol), masih belum ditentukan jadwalnya.

“Komunikasi kita terus berjalan, kita harapkan ada keputusan yang baik dan juga kita yakini ada sesuatu hasil yang lebih bermanfaat untuk kemajuan bangsa. (Kapan pertemuan lanjutannya) saya enggak tahu jadwalnya” jelas Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga:  Wujudkan 1.000 Masjid Inklusif, Kemenag Siapkan Rp15 Juta per Masjid

Menurutnya tidak ada urgensi khusus yang mengharuskan pembahasan koalisi besar ini segera dirampungkan. Sebab, menurutnya waktu masih panjang. Demikian juga soal kepastian sosok kandidat capres yang akan diusung.

“Masih belum bisa kita sampaikan dulu ya. tenang saja dulu. Ini masih bulan Ramadan, nanti mungkin setelah puasa, setelah idul Adha lalu abis itu 17-an, nanti baru pendaftaran capres,” terang Dave.

Wacana pembentukan koalisi besar kian menguat seiring pertemuan pimpinan lima parpol dari dua koalisi berbeda di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Pertemuan ini turut dihadiri Presiden Joko Widodo.

Adapun dua koalisi yang bertemu yaitu yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PAN, dan PPP, selanjutnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) beranggotakan Partai Gerindra dan PKB.

Baca Juga:  Gejolak Geopolitik, Komisi II Dorong Pengurangan Impor Pangan

Sementara itu, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa PDIP akan bergabung dengan koalisi besar jika potensi untuk menang Pemilu 2024 besar. Tak hanya itu, meski di pertemuan awal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak dapat hadir, ia mengakui bahwa PDIP menginginkan posisi calon presiden (capres) atau RI-1.

“Koalisi-koalisi presiden dan wapres saya kira apakah perlu dibicarakan, karena memang tentu saja setiap partai ingin jadi RI-1, Gerindra mengajukan Pak Prabowo, Cak Imin dari PKB. Golkar Pak Airlangga, PDIP juga boleh dong mengajukan RI-1 meskipun yang menentukan Ibu ketum ,” ujar Budi kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (5/4/2023).