Thursday, 10 July 2025

Guru untuk Sekolah Rakyat Diseleksi dari Lulusan PPG Prajabatan

Guru untuk Sekolah Rakyat Diseleksi dari Lulusan PPG Prajabatan

syahidan.jpg

Kamis, 10 Juli 2025 – 03:12 WIB

Dirjen GTKPG Kemendikdasmen, Nunuk Suryani. (Foto: Pinterest)

Dirjen GTKPG Kemendikdasmen, Nunuk Suryani. (Foto: Pinterest)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan KemenPAN-RB dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) membentuk Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) untuk memilih guru-guru untuk program Sekolah Rakyat.

Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani menyebutkan bahwa guru-guru untuk Sekolah Rakyat diambil dari Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.

“Gurunya diambil dan diseleksi dari lulusan PPG Prajabatan melalui seleksi institusional,” kata Nunuk kepada Inilah.com, Rabu (9/7/2025).

Nunuk menyebutkan bahwa seluruh guru-guru PPG Prajabatan ini merupakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru. 

“Jadi guru-gurunya adalah guru ASN baru,” ujarnya.

Baca Juga:  Israel Diduga Campurkan Narkoba dalam Kantong Tepung Bantuan Gaza, Sengaja Hancurkan Generasi?

Dalam prosesnya, Kementerian Sosial (Kemensos) mengajukan formasi khusus guru Sekolah Rakyat ke KemenpanRB, kemudian Kemendikdasmen bersama BKN melakukan rekonsiliasi data lulusan PPG Calon Guru untuk dapat mengikuti seleksi ASN.

“(Kemudian) Kemensos membentuk Pansel Seleksi Formasi Khusus Guru. Panselnas mengumumkan pembukaan pendaftaran ASN Formasi Khusus untuk Guru,” jelas Nunuk.

Setelah itu, kata Nunuk, akan dilaksankan seleksi tambahan, mulai dari toefl, psikotes, hingga wawancara.

Ia menyebutkan bahwa, pengelolahan hasil seleksi akan dilakukan oleh BKN. Kemudian, hasil seleksi akan diumumkan Pansel, yakni Kemensos.

Sebelumnya, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), melaporkan, program Sekolah Rakyat akan resmi dimulai pada 14 Juli 2025. Dia mengatakan, 63 titik lokasi Sekolah Rakyat sudah rampung direnovasi sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang akan datang.

Proses belajar mengajar, lanjut dia, akan diawali dengan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kemudian, dilanjutkan dengan masa orientasi selama satu hingga tiga bulan, sebelum masuk ke pembelajaran formal.

Baca Juga:  Gencatan Senjata Iran-Israel Mesti Diikuti Kesepakatan Perdamaian

Program ini menargetkan 100 titik sekolah rampung pada akhir Juli 2025. Tahap awal mencakup 395 rombongan belajar dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan titik terbanyak (48 titik), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusra (4), Kalimantan (4), Maluku (4), dan Papua (3).

“Untuk yang 100 titik pertama 9.700 lebih siswa, untuk 100 titik kedua potensinya itu sekitar 10.000 siswa. Dari 100 titik pertama itu 40-an persen itu ada di Jawa. Tapi di Papua ada, di Aceh ada, di Maluku juga ada, di Kalimantan ada, semua,” ujarnya.

Topik
Komentar