Monday, 30 June 2025

INILAHREWIND: Ambisi Imin Tak Sebesar Peluangnya

INILAHREWIND: Ambisi Imin Tak Sebesar Peluangnya

inilahrewind:-ambisi-imin-tak-sebesar-peluangnya

Jumat, 30 Des 2022 – 17:27 WIB

Whatsapp Image 2022 12 27 At 16.58.05 - inilah.com

Pembacaan ikrar Pemilu Damai yang dilakukan pengurus DPD dan DPC PKB se-Kalbar yang dilakukan di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Selasa (27/12/2022). Para kader membawa poster Cak Imin. (Foto: Antara/Sucia Lucinda)

Tak ada ketua umum (ketum) parpol yang seagresif Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk urusan pencapresan. Imin sudah menyuarakan siap menjadi capres pada 2021 yang lalu. Belakangan membawa PKB merapat pada Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Gabungan suara kedua parpol (22,36 persen) sudah cukup untuk menjamin tiket mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024. Namun untuk siapa capres dan cawapres yang bakal diusung masih perdebatan.

Koalisi KIR terbentuk dalam suasana yang akrab, ditandai dengan kedatangan Cak Imin ke kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Juni 2022 yang lalu. Kedua parpol dalam perkembangannya sepakat membentuk sekretariat bersama, kendati belum menyepakati siapa kandidat capres yang bakal diusung nantinya.

Imin mengklaim memiliki dukungan solid dari PKB untuk menjadi capres, sementara Gerindra solid mengusung Prabowo sebagai capres. Secara hitungan suara, Gerindra yang pada Pilpres 2019 lalu mendapatkan 12,57 persen suara memiliki posisi tawar yang tinggi untuk mengusung Prabowo. Ditambah pula tingginya elektabilitas Prabowo dalam serangkaian hasil survei sejumlah lembaga. Sementara Imin, dalam survei Charta Politika misalnya, tak tembus 10 besar bursa capres.

Baca Juga:  12 WNI Alami Kecelakaan saat Naik Balon Udara di Turki, Ini Kondisi Terakhirnya

Untuk urusan dukungan dari akar rumput, bercermin pada survei Charta Politika yang dirilis pada 22 Desember 2022, Imin kalah dari Khofifah yang berada pada peringkat ke-8 dengan elektabilitas 1,2 persen. Nama Imin juga tidak tembus lima besar bursa cawapres versi survei Charta Politika. Ketika menyebut Prabowo sebagai capres dalam acara PKB Road to Election 2024 di Tennis Indoor pada 30 Oktober 2024, pernyataan tersebut langsung diklarifikasi Waketum PKB Jazilul Fawaid.

Menurut Gus Jazil, sejauh ini KIR belum sepakat untuk menentukan siapa capres-cawapres. Pernyataan ini sekaligus menandakan geliat “PDKT” kedua parpol seolah loyo. Imin malah muncul dengan pernyataan kontroversial yang cukup menohok. Menurutnya, koalisi yang ada sekarang ini, tak terkecuali KIR rawan pecah di tengah jalan.

Imin menilai, konfigurasi politik bakal bergerak dinamis hingga detik-detik akhir pendaftaran capres-cawapres. Ibaratnya, selama janur kuning belum melengkung segala kemungkinan bakal terjadi. “Yang disebut koalisi sesungguhnya adalah nanti ketika sama-sama mendaftar ke KPU, sehingga sampai pendaftaran di KPU terakhir, maka belum bisa final,” kata Imin, di Jakarta, Senin (12/12/2022).

“Kita masih terus mematangkan koalisi dengan Gerindra. Kita terus bekerja, sinergi perjuangan 2024,” lanjutnya lagi.

Di tengah geliat penjajakan koalisi dengan Gerindra, secara mengejutkan pula Ketua KPK Firli Bahuri menyinggung kasus suap kardus durian di Kemenakertrans pada 2011 yang lalu dibuka kembali. Kasus tersebut menyeret nama Cak Imin, namun KPK gagal menjeratnya hingga tahap kasasi. Mengenai persoalan ini, PKB angkat bicara, pembelaannya, pada tahun-tahun politik, muncul kasus-kasus hukum sudah biasa.

Baca Juga:  Muhammadiyah: Tak Semata Pendapatan, Legalisasi Judi Punya Daya Rusak Tinggi

Apakah pernyataan Firli hanya sekadar bluffing, perlu waktu untuk mengujinya. Termasuk menguji pernyataan eks Kapolda Sumsel yang menyatakan KPK bekerja secara independen, bukan agen atau dikendalikan pihak tertentu untuk kepentingan politik. Sejalan dengan waktu, popularitas Imin di kalangan nahdliyin, nampaknya makin melorot.

Hubungan Imin yang telah menjabat Ketum PKB sejak 2005 nampak buruk dalam beberapa tahun terakhir. Data survei yang menunjukkan Imin tak pernah tembus lima besar bursa capres dengan elektabilitas tinggi bisa menjadi mengonfirmasi renggangnya hubungan Imin dengan akar rumput PKB. Namun lagi-lagi perlu waktu untuk mengujinya.

Ambisi Imin untuk menjadi capres patut diapresiasi, bahkan harus diacungi jempol atau ditiru ketum-ketum parpol lain. Soal kepercayaan diri, Imin tak ada duanya. Untuk urusan peluang jadi capres, tak berlebihan jika Wakil Ketua DPR sadar diri, walau dalam politik segalanya serba mungkin, bisa jadi pada 2024 Imin kedapatan durian runtuh!