Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menelan 131 korban jiwa. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta menindak tegas Jenderal Nico lantaran tidak mampu melaksanakan pengamanan di wilayah hukumnya.
“Kapolda Jatim sebagai pemegang otoritas kebijakan keamanan di jawa timur memang pihak yang paling harus bertanggung jawab pada 131 korban meninggal dan ratusan luka-luka pada tragedi Kanjuruhan,” ujar Bambang kepada Inilah.com, Kamis (6/10/2022).
Bambang menyayangkan langkah Polri yang lamban menangani tragedi kemanusiaan yang sudah menjadi atensi internasional ini. Dengan hanya mencopot Kapolres Malang buntut tragedi tersebut, Bambang menilai Jenderal Sigit hanya berani kepada perwira bawah saja bukan menengah ke atas.
“Saya tidak menyalahkan asumsi-asumsi yang muncul. Yang terpenting saat ini memang menunggu langkah nyata dari Polri,” ujarnya, mengingatkan adanya perwira pada level atas yang belum tersentuh. “Faktanya Kapolri sampai sekarang bergeming,” sebutnya.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan tim investigasi telah memeriksa 32 orang saksi dari anggota Polri dan pengamanan eksternal yang turut terlibat dalam menjaga keamanan saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Namun pemeriksaan yang dilakukan sejauh ini belum sampai pada penetapan tersangka.
“32 saksi internal yang terlibat pengamanan di Kanjuruhan maupun dari eksternal. Masih ada beberapa hal yang perlu didalami,” kata Dedi.
Dia menyebut, selain pemeriksaan adanya dugaan tindak pidana yang dipimpin Bareskrim dan Polda Jawa Timur, Polri juga memeriksa secara paralel dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh anggota Polri yang bertugas saat peristiwa tragis itu terjadi.