Market

Januari-Mei 2024, Kemenkeu Kucurkan Subsidi BBM-Listrik Rp56,9 Triliun


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp56,9 triliun untuk subsidi energi sepanjang Januari-Mei 2024.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata merinci jumlah itu terdiri dari Rp6,6 triliun subsidi BBM, Rp26,8 triliun subsidi LPG 3 kg, dan Rp23,5 triliun subsidi listrik.

“Subsidi energi Rp56,9 itu yang ditagihkan sudah kami bayarkan karena ditagihkan setiap bulan,” ucap Isa dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Mei, Kamis (27/6/2024).

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN hingga akhir Mei 2024 defisit Rp21,8 triliun atau 0,10 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Keseimbangan primer masih membukukan positif atau surplus Rp184,2 triliun. Namun, total anggaran kita membukukan defisit Rp21,8 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi anggaran belanja negara, di luar pembayaran bunga utang.

Wanita yang akrab disapa Ani itu mencatat defisit APBN per Mei 2024 ini dikarenakan pendapatan negara yang merosot ke Rp1.123,5 triliun. Ini tercatat lebih rendah 7,1 persen secara year on year (yoy).

Catatan penerimaan negara yang sudah dikantongi Indonesia itu menyentuh 40,1 persen dari target APBN 2024.

Di lain sisi, Ani menjelaskan bahwa belanja negara angkanya tembus Rp1.145,3 triliun. Uang negara sudah dibelanjakan 34,4 persen dari total pagu anggaran alias 14 persen lebih tinggi dibandingkan 2023.

 

Back to top button