Wednesday, 03 July 2024

Kominfo Akui Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp120 Miliar

Kominfo Akui Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp120 Miliar


Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia mengalami gangguan serius akibat serangan siber ransomware, dengan para peretas menuntut uang tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau sekitar Rp120 Miliar. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengkonfirmasi hal ini pada Senin (24/6/2024) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Budi Arie, tim keamanan telah mengidentifikasi serangan tersebut sebagai virus LockBit 3.0, versi terbaru dari serangan ransomware yang telah dikenal sebelumnya. 

“Ini serangan virus LockBit 3.0,” jelasnya saat diwawancarai wartawan, Senin (24/6/2024).

Kejadian ini bermula dari Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya, Jawa Timur, yang diketahui sebagai lokasi serangan. 

Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, menambahkan bahwa ransomware yang dikenal dengan nama Brain Cipher ini adalah pengembangan dari LockBit 3.0.

“Ransomware ini dikembangkan terus. Ini yang terbaru setelah kita lihat dari sampel, sudah dilakukan sementara oleh forensik BSSN,” ungkap Hinsa. 

Ia juga menyatakan bahwa informasi mengenai serangan ini disampaikan kepada publik sebagai bentuk pembelajaran dan mitigasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Pemerintah saat ini sedang melakukan langkah-langkah pemulihan dan telah melibatkan berbagai instansi untuk menangani dampak dari serangan ini. 

Budi Arie tidak berbicara lebih lanjut mengenai permintaan tebusan dan segera meninggalkan area wawancara untuk mengikuti sidang kabinet paripurna bersama Presiden Joko Widodo.