Wednesday, 03 July 2024

Langkah Muhammadiyah Tarik Duit Rp15 T Diapresiasi, Tumbuhkan Daya Saing Perbankan Syariah

Langkah Muhammadiyah Tarik Duit Rp15 T Diapresiasi, Tumbuhkan Daya Saing Perbankan Syariah


Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza mengapresiasi penarikan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI), yang dilakukan Muhammadiyah sebesar Rp15 triliun. Ia menyebut, Muhammadiyah tentu akan memberikan manfaat lebih bagi perbankan syariah tanah air.

Menurutnya, keputusan Muhammadiyah menempatankan dana di Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, dan Bank-Bank Syariah Daerah, adalah langkah tepat.

“Saya menduga Muhammadiyah mungkin ingin lebih mengupayakan supaya adanya competitiveness perbankan syariah, yang selama beberapa tahun belakangan ini kelihatannya lebih didominasi oleh BSI,” tuturnya saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, dikutip Selasa (25/6/2024).

Dia berharap kebijakan yang diambil oleh ormas Islam terbesar kedua di Indonesia ini, dapat membantu meramaikan pasar bank syariah di Indonesia.

“Saya berharap bahwa penempatan dana Muhammadiyah di bank lain ini, bisa membantu bank-bank yang punya program perbankan syariah, semakin berkembang dan meramaikan pasar bank syariah di Indonesia. Ini bagus sekali untuk situasi perbankan nasional kita,” ujar dia.

Diketahui, PP Muhammadiyah menarik dana jumbo Rp15 triliun dari brangkas Bank Syariah Indonesia (BSI), muncul spekulasi liar. Petinggi PP Muhammadiyah gagal menjabat Komisaris BSI.

Informasinya, pihak BSI-lah yang proaktif menawarkan posisi komisaris dan dewan pengawas syariah (DPS) kepada PP Muhammadiyah. Berkali-kali diajukan tapi ditolak. Barulah pada penawaran ketiga, PP Muhammadiyah memberikan lampu hijau.

Disodorkanlah dua nama melalui surat bernomor 145/I.0/A/2024. Yakni, Jaih Mubarak untuk calon DPS dan Abdul Mu’ti untuk calon komisaris.

Keduanya bukan orang sembarangan di PP Muhammadiyah. Jaih Mubarak, misalnya, menjabat Wakil Ketua II Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sedangkan Abdul Mu’ti adakah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.  

Namun, keputusan RUPS BSI yang digelar 17 Mei 2024, hasilnya di luar dugaan. Karena, hanya meloloskan Jaih Mubarak sebagai dewan pengawas. Sedangkan Abdul Mu’ti terpental. Posisinya diambil alih politikus Gerindra, Felicitas Tallulembang.
 

Baca Juga:  100 Hari Pertama, Indef Sarankan Prabowo-Gibran Perbaiki Daya Beli