Dalam rangka menyemarakkan hari bakti pemasyarakatan (HBP) ke-59 Tahun 2023, jajaran pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Gorontalo menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar warga binaan.
adapun yang menjadi tuan rumah gelaran lomba ini adalah lapas kelas IIA Gorontalo dengan tema sentral yang diangkat adalah “Transformasi Pemasyarakatan semakin PASTI BerAKHLAK, Indonesia Maju”.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dari 20-21 maret 2023 dengan lokasi di pendopo masjid At-Taubah lapas Gorontalo.
Sebelum membuka kegiatan kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Gorontalo Bagus Kurniawan memberikan sambutan dan arahan.
“Lomba MTQ antar warga binaan ini bahwa provinsi Gorontalo baru kali ini digelar dalam rangka memperingati HBP ke 59 tahun 2023. Tentunya kegiatan ini merupakan tahapan seleksi awal untuk mencari satu orang warga binaan terbaik yang akan diutus untuk mewakili wilayah Gorontalo dalam mengikuti kompetisi di tingkat pusat yang rencananya digelar tanggal 4 april secara virtual.” ujarnya.
“Kami menunjuk lapas kelas IIA Gorontalo sebagai penyelenggara dan tuan rumah Lomba ini, dan tercatat sebanyak 12 orang peserta yang mengikuti lomba ini, tentunya mereka adalah peserta terbaik yang diutus dari masing-masing UPT Lapas di Gorontalo” sambung Bagus.
“Olehnya atas nama jajaran Kanwil Kemenkumham Gorontalo dan pihak penyelenggara, tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada dewan hakim yang berasal dari LPTQ Gorontalo atas segala dukungannya, juga kepada lapas Gorontalo selaku tuan penyelenggara terima kasih atas terselenggaranya lomba ini, dan juga kami berharap kepada seluruh peserta bahwa dengan diadakannya lomba MTQ ini dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa warga binaan,” ucapnya.
Selanjutnya mewakili penyelenggara lapas kelas IIA Gorontalo, Kasdin Lato sebagai Kasei Binadik.
“Kegiatan ini digelar dalam selain dalam rangka memperingati HBP ke 59. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mencari bakat-bakat potensial warga binaan dalam rangka pembinaan kepribadian sekaligus memberikan motivasi warga binaan untuk mempelajari dan mendalami seni membaca Al Qur’an.”ujarnya.
“Peningkatan pemahaman dan pengamalan keagamaan merupakan salah satu program wajib diseluruh Lapas di Gorontalo.
“Saya berharap agar seluruh peserta dapat  mengimplementasikan kandungan Al-quran tersebut pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa melekat dan memberikan motivasi diri untuk selalu berbuat kebaikan di jalan Allah SWT,” sambung Kasdin.