Sunday, 29 June 2025

Masa Depan Ekonomi RI Bergantung Program Vaksinasi COVID-19

Masa Depan Ekonomi RI Bergantung Program Vaksinasi COVID-19

Di balik sukses tim ekonomi Presiden Jokowi yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pulihnya ekonomi 2022, kuncinya penanganan pandemi COVID-19.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengatakan, kinerja baik perekonomian nasional sepanjang 2022, salah satunya didorong keberhasilan program vaksinasi, yang merupakan upaya dalam menangani pandemi COVID- 19.

“Awal tahun 2022 ada lonjakan (kasus) omicron, (namun) dampaknya terhadap ekonomi relatif minimal pada 2022 dari kasus omicron tersebut. Ini tidak terlepas dari keberhasilan vaksinasi,” kata Faisal, dikutip dari Antara, Jakarta, Senin (12/12/2022).

Hingga 12 Desember 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 203,8 juta dosis vaksin pertama, telah diberikan kepada masyarakat. atau setara 86,8 persen dari total penduduk sasaran vaksinasi. Sedangkan vaksin dosis kedua telah diberikan 174,4 juta dosis. Atau 74,3 persen dari sasaran. Serta 67,5 juta dosis vaksin ketiga telah diberikan, atau 28,7 persen dari sasaran.

Baca Juga:  Genjot Pembiayaan Rumah Subsidi, Kementerian PKP Gandeng Bank Mandiri dan BP Tapera

Pada akhirnya keberhasilan program vaksinasi tersebut mendorong penguatan konsumsi rumah tangga di dalam negeri sepanjang 2022. “Pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen year on year untuk 2022, disumbangkan oleh penguatan konsumsi rumah tangga domestik karena penanganan pandemi COVID-19 yang terkendali,” kata Faisal.

Selain itu, lanjut dia, kinerja baik perekonomian nasional sepanjang tahun 2022 juga didorong oleh faktor eksternal yaitu adanya kenaikan harga komoditas di tingkat global. “Kinerja perdagangan luar negeri kita sangat bagus, bahkan terbaik sepanjang sejarah, sehingga berkontribusi terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi yang (di atas) 5 persen pada 2022,” kata Faisal.

Namun demikian pihaknya mengingatkan adanya tren penurunan harga komoditas di tingkat global yang mulai terjadi dalam beberapa bulan terakhir menjelang akhir 2022. “Tapi kita perlu mengantisipasi bahwa harga komoditas tidak terus tinggi seperti pada 2022 dan sudah terlihat tren penurunannya pada beberapa bulan terakhir,” kata Faisal.

Baca Juga:  Bersih-bersih Internal, Menteri Dody Pecat Kadis PUPR Sumut yang Kena OTT KPK

Dia mengatakan, kinerja perekonomian nasional tersebut lebih baik dibandingkan dengan banyak peer countries lainnya, dan dia memproyeksikan perekonomian nasional akan tetap tumbuh di kisaran 5 persen (yoy) pada akhir 2022. “Di 2022, ekonomi Indonesia cukup baik dibandingkan banyak negara peer countries, punya resiliensi, relatif dalam penanganan COVID-19 lebih baik,” kata Faisal.

Badan Pusat Statistik (BPS), melaporkan bahwa perekonomian nasional di triwulan III-2022, tumbuh 5,72 persen (yoy). Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa, mengalami pertumbuhan 21,64 persen (yoy).

You may also like

Indef Ramalkan UU PPSK Bakal Banyak Masalah di Masa Depan

Awas Indonesia Krisis Utang Dampak Suku Bunga AS

Disebut Ada Iblis di Kemenkeu, Wakil Sri Mulyani Tak Terima