Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
“Mengenai penyebab kecelakaan laut kami menyerahkan kepada KNKT sesuai tugasnya untuk melakukan investigasi,” kata Menhub dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025) malam.
Menurut Dudy, saat ini tim SAR gabungan fokus melakukan pencarian 31 korban yang masih dinyatakan hilang setelah KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di lintasan Ketapang-Gilimanuk pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.35 WIB.
Dalam kesempatan itu Menhub Dudy menyampaikan duka cita kepada keluarga korban meninggal dunia.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Tidak ada kata yang dapat meredakan duka, namun kami berkomitmen melakukan investigasi penyebab kecelakaan laut ini,” tutur Menhub.
Selain itu Menhub Dudy juga menyatakan melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kembali peristiwa serupa.
“Saat ini proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/ Polri, dan ASDP, dan seluruh pihak terkait lainnya,” kata Menhub Dudy.
Sementara itu Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko Suyatno menyebutkan hingga Kamis (3/7/2025) malam tercatat sebanyak 29 korban ditemukan selamat, enam meninggal dunia, dan 30 orang korban lainnya masih dalam pencarian.
“Ada sejumlah kapal yang diterjunkan melakukan pencarian korban, mulai dari kapal KMP, operator, helikopter Polda Jatim, dan dua kapal negara (Basarnas) KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna,” kata Ribut.