Usai diresmikan Pemerintah Kota Gorontalo, kini pasar tradisional Kota Gorontalo atau pasar sentral mulai ditempati oleh para pedagang.
Namun bekas lapak pedagang yang ditempati kini meninggalkan jejak yang kurang elok jika dipandang. Selain mengganggu pemandangan, bekas lapak berupa cor lantai dan tumpukan kayu itu juga mengganggu kenyamanan bagi pengendara dan pejalan kaki yang melintasi area komplek pasar sentral tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Muksin Brekat saat ditanyai awak media mengenai persoalan tersebut mengungkapkan beberapa hal yang mesti dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam hal itu, yakni kontraktor yang ditugaskan menyelesesaikan proyek tersebut.
“Dalam perencanaan kan pasti ada anggaran untuk penyelesaian proyek jadi itu masuk di dalamnya, namun jika hari ini masih tampak belum di selesaikan itu mesti dituntaskan,” ujar Muksin di Aula I DPRD Kota Gorontalo, Selasa (05/09/2023).
“Pembangunan kios-kios relokasi itu kan termasuk dalam proyek yang dianggarkan oleh pemerintah, tentu ada item pekerjaan yang dimulai dari pembersihan awal kemudian pekerjaan akhir, dan apa yang kita lihat sekarang itu termasuk dalam pembersihan akhir. Jika tidak ada pembersihan akhir berarti perencanaannya tidak matang,” jelas Muksin.
Muksin melanjutkan, bahwa urgensi harus dibersihkannya lokasi tersebut yakni jalan kompleks pasar sentral tersebut harus selaras dengan pasar itu sendiri.
“Selain dilihat dari sisi manfaat para pengguna jalan, dari sisi estetika juga harus kita utamakan masa pasarnya bagus tapi jalannya tidak, kan tidak elok dilihat,” imbuhnya.
Dia berharap sebelum pasar tersebut beroperasi secara intens, pihak kontraktor bisa segera menyelesaikan permasalahan terebut.
“Supaya masyarakat bisa nilai, inilah Kota Gorontalo,” tandasnya.