Saturday, 28 June 2025

Pembagian Susu Belum Merata di MBG Perdana, Muzani: Ini Masih Bertahap

Pembagian Susu Belum Merata di MBG Perdana, Muzani: Ini Masih Bertahap


Ketua MPR RI Ahmad Muzani turut mengapresiasi program perdana Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berjalan hari ini di beberapa daerah. Soal pembagian susu yang belum merata, Ia mengaku program uji coba ini masih dilakukan secara bertahap.

“Ya kan memang ini masih bertahap. Sehingga pelaksanaannya masih dilakukan di beberapa tempat,” kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2024).

Sementara itu, Ia juga mengaku anggaran MBG yang disiapkan ini memang hanya untuk program uji coba di beberapa wilayah saja.

“Anggaran yang ada memang dicukupkan untuk daerah-daerah yang sudah ditunjuk,” ujarnya singkat.

Diketahui, program MBG yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto itu dilaksanakan perdana hari ini di sejumlah wilayah Indonesia. Meskipun begitu, dari pantauan inilah.com di lokasi, makanan yang semula dijanjikan mendapatkan susu nyatanya tak ada. Adapun, makanan bergizi gratis di SDN Cilangkap 3 berisi ayam, sayur tumis, nasi, dan jeruk.

Baca Juga:  KPK Panggil Dirjen PTPP ATR/BPN terkait Kasus Korupsi Pengadaan Lahan di Rorotan

Merespons hal tersebut, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin mengatakan menu dengan susu akan diberikan dua kali seminggu.

“Jadi semua keseimbangan gizinya sudah terpenuhi, isi susunya diganti jeruk. Kami sudah berdiskusi menu susu dua kali seminggu. Nanti menunya bervariasi ya dan susu diganti dengan buah-buahan,” ujar Ujang kepada wartawan di SDN Cilangkap 3, Depok, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, meskipun menu hari ini tanpa susu namun komposisi gizi sudah terpenuhi. Kata dia, setiap menu yang diberikan kepada anak-anak sudah ditakar oleh ahli gizi.

“Kritikan di media misalnya menunya agak kurang padahal nggak juga, padahal besarnya itu kan sudah ditakar oleh ahli gizi semuanya sudah berdasar pada penilaian ahli gizi. (Menu) SDN Cilangkap 3 ini sudah dinilai berdasarkan nutrisi yang cukup kecukupan gizinya sudah, artinya ahli gizinya sudah bernilai ini sudah memenuhi standar kecukupan gizi,” tutur Ujang.
 

Baca Juga:  Kereta Barang Pertama China Meluncur ke Iran, Menabrak Dominasi dan Sanksi AS