Thursday, 26 June 2025

Persoalan Ekonomi Jadi Alasan IRT Masuk Sindikat Narkoba

Persoalan Ekonomi Jadi Alasan IRT Masuk Sindikat Narkoba


Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom menyoroti keterlibatan perempuan termasuk ibu rumah tangga (IRT) dalam sindikat narkoba yang mencapai 5 hingga 10 persen.

Hal ini disampaikan Marthinus dalam sambutannya di peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang berlangsung di Sasono Utomo TMII, Jakarta Timur, Kamis (26/6/2025).

“Ironis, banyaknya kalangan perempuan atau ibu-ibu rumah tangga yang terlibat dalam jaringan sindikat narkoba bahkan angka proporsinya mencapai 5-10 persen. Ini artinya setiap ada 100 orang tersangka, terdapat tersangka perempuan sebanyak 5-10 orang,” kata Marthinus.

Marthinus menilai salah satu alasan para IRT karena masalah ekonomi keluarga, sehingga tidak sedikit perempuan terlibat dalam jaringan kejahatan narkoba. Ia menyebut mayoritas dari mereka berperan sebagai kurir dalam transaksi barang haram tersebut.

Baca Juga:  Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran, Kemlu Pantau Keselamatan WNI

“Baik kurir antar provinsi, antar pulau, antar negara, bahkan antar benua,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Marthinus pun mengajak seluruh pihak untuk melawan gerakan perlawanan terhadap penyalahgunaan dan peradaran gelap narkoba. Ia berharap rasa simpati dan empati terbangun di kalangan masyarakat untuk menghindari anggota keluarga terjerumus dalam lingkaran setan tersebut.

“Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional sebagai momentum untuk mengasah kembali sensitivitas nurani kita sebagai umat manusia agar mampu menghadirkan rasa empati kepada para keluarga yang anggota keluarganya sedang terjerumus dalam ketergantungan narkoba,” tuturnya.