Wednesday, 03 July 2024

Pertarungan Batin Romelu Lukaku Jelang Duel Krusial Melawan Rumania

Pertarungan Batin Romelu Lukaku Jelang Duel Krusial Melawan Rumania


Belgia, berada dalam situasi yang mendesak di Piala Eropa 2024, kini mengandalkan ketajaman striker Romelu Lukaku untuk menghadapi pertandingan krusial melawan Rumania di fase grup. Dalam pertandingan yang akan berlangsung pada Minggu (23/6/2024) dini hari WIB, tim yang saat ini terpuruk di dasar klasemen Grup E ini perlu kemenangan untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

Setelah kalah 0-1 dari Slovakia dalam pertandingan pembuka mereka, pasukan Domenico Tedesco kini berada dalam posisi harus meraih tiga poin penuh untuk menghindari eliminasi dini .Kekalahan dari Slowakia begitu mengganggu pikiran para pemain Belgia, terutama striker Romelu Lukaku. 

Dua golnya dianulir setelah tinjauan asisten wasit video (VAR) hingga membuat tim ”Setan Merah” terperosok di klasemen Grup E Piala Eropa 2024. 

Lukaku dituntut banyak hal oleh para pendukung Belgia, perang mental berkecamuk dalam dirinya.

Jan Vertonghen, pemain bertahan Belgia, menegaskan kepercayaannya pada kemampuan Lukaku, yang telah mencetak 85 gol dalam 116 penampilan bersama tim nasional. 

“Saya sangat percaya pada Lukaku, tidak ada satu pun pemain di tim ini yang lebih saya percayai, baik secara mental maupun kualitas,” ujarnya. 

“Romelu menyukai momen-momen ini, tekanan ada pada dirinya, dia akan fokus pada dirinya,” tambahnya.

Kapten Belgia, Kevin De Bruyne, juga mengakui bahwa tim membutuhkan efisiensi yang lebih besar di lini depan. 

“Kami tidak bermain buruk, hanya saja kami memang belum mencetak gol,” kata De Bruyne, yang menekankan perlunya bermain lebih efisien di pertandingan kedua.

Kemenangan atas Rumania tidak hanya akan memberi Belgia tiga poin yang sangat dibutuhkan, tetapi juga memulihkan kepercayaan diri tim sebelum mereka melakoni pertandingan penentuan melawan Ukraina pada Rabu (26/6). 

Baca Juga:  Usai Le Mans 24 Jam, Sean Gelael Siap Tancap Gas Bareng Pertamax Turbo di Sao Paolo

Kegagalan di Leipzig bisa berarti Belgia harus mengemas koper mereka lebih awal dari yang diharapkan, meninggalkan turnamen dengan kepala tertunduk.