Saturday, 05 July 2025

Pesan Bupati Gorut Usai Lantik Pejabat Pemda Gorontalo Utara

Pesan Bupati Gorut Usai Lantik Pejabat Pemda Gorontalo Utara

Awali tahun 2023, Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Thariq Modanggu melantik dan mengambil sumpah jabatan di kantor bupati.

Pengambilan sumpah jabatan kepada pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas, Fungsional dan UPTD Puskesmas, Senin (02/01/2023).

Thariq menyampaikan harapannya kepada Pejabat yang baru dilantik untuk segera melakukan upaya percepatan, membangun Kabupaten Gorontalo Utara.

“Saya harap pejabat yang baru dilantik menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, melakukan percepatan pembangunan,” pinta Thariq

“Selain itu diharapkan juga segera melakukan konsolidasi di masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” pintanya lagi

Di tahun 2023, Pihaknya memiliki strategi baru dalam memberikan pembinaan kepada OPD.

Tahun kemarin pembinaan hanya dilakukan kepada Pimpinan OPD dan Sekretaris.

Maka tahun ini, Thariq akan melakukan pembinaan secara menyeluruh pada masing-masing OPD.

Tujuan dari pembinaan tersebut, pihaknya berharap adanya pembentukan budaya kelompok di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca Juga:  Meriahkan Aksi Nasional Fisioterapi, IFI Gorontalo Gelar Pemeriksaan Gerak-Fungsi Gratis

Menariknya, sebelum melakukan pelantikan, pandangan Thariq tertuju pada satu buku yang berjudul “The Culture Cold” karangan dari Daniel Coyle.

Ketertarikan beliau terhadap isi buku yang menawarkan strategi khusus yang memicu kolaborasi, membangun kepercayaan dan mendorong perubahan positif dalam tim.

“saya tertarik pada isi dalam buku karena sama persis dengan apa yang saya ingin lakukan di pemerintahan ke depan”, ucap bupati Gorut

Thariq menambahkan buku tersebut menceritakan tentang seorang Peter Skillman, seorang desainer dan Insinyur, yang mengadakan sebuah kompetisi.

Skillman mengumpulkan beberapa kelompok beranggotakan empat orang di Universitas Stanford, Universitas California, Universitas Tokyo, dan beberapa tempat lainnya, termasuk kelompok anak – anak TK.

Ia lalu memberikan tantangan kepada masing-masing kelompok untuk membentuk menara setinggi mungkin dari benda-benda,  dua puluh lidi spageti, isolasi setengah meter, tali setengah meter, dan satu marshmallow ukuran standar.

Baca Juga:  Meriahkan Aksi Nasional Fisioterapi, IFI Gorontalo Gelar Pemeriksaan Gerak-Fungsi Gratis

Skiilman  membuat aturan,  marshmallow harus berada di posisi puncak.

Lomba ini kemudian dimenangkan oleh kelompok anak TK.

Anak-anak TK berhasil bukan karena mereka lebih cerdas, tetapi karena mereka bekerjasama dengan cara yang lebih pintar.

Mereka membentuk satu metode yang sederhana dan mantap, yang membuat sekelompok orang biasa-biasa saja mampu menghasilkan performa yang jauh melebihi jumlah kapasitas awalnya.

Dengan menceritakan isi buku tersebut, Thariq berharap kekompakan anak TK yang dituliskan  Daniel Coyle, dapat menjadi motivasi bagi kelompok organisasi perangkat daerah dalam bekerja melakukan percepatan pembangunan Gorontalo Utara.

“Budaya kelompok ini yang harus kita bangun. Mari budaya kelompok ini coba dibangun,” ajak Thariq