Polda Metro Jaya masih mendalami kasus mutilasi dengan tersangka M. Ecky Listiantho (34), perihal adanya korban lainnya, selain yang ditemukan di kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengakui pihaknya tidak akan gegabah dalam mengungkap kasus mutilasi yang awalnya sebatas kasus orang hilang ini.
Karena itu pihaknya melibatkan tim Indonesia Automatic Finger Identification System (Inafis) serta kedokteran forensik untuk menentukan identitas korban mutilasi yang ditemukan bersama pelaku di sebuah rumah kontrakan.
“Kami undang laboratorium forensik untuk minta olah TKP ulang. Sampai saat ini kami sedang laksanakan penyelidikan lanjutan,” katanya.
Hengki mengaku tidak ingin hanya mendengar dari keterangan pelaku, melainkan berdasarkan sejumlah alat bukti yang ditemukan. Sehingga pihaknya masih menunggu alat bukti hasil penyelidikan anggotanya.
Dari penyelidikan itu diharapkan dapat diketahui motit pelaku, identitas korban, serta kemungkinan ada tersangka lain selain Ecky. Tak hanya itu, polisi juga masih mencari tahu apakah masih ada korban lainnya yang dimutilasi.
“Apakah hanya ini korbannya? Kami masih pendalaman sampai sekarang,” pungkasnya.
Kasus ini bermula dari adanya laporan orang hilang bernama M. Ecky Listiantho (34) yang dilaporkan oleh istrinya berinisial EZ di Mapolsek Bantar Gebang beberapa waktu lalu.
EZ mengaku suaminya tidak kunjung pulang ke rumah setelah berpamitan pergi ke salah satu bank di kawasan Bekasi pada Jumat (23/12/2022) lalu.
Polisi pun melakukan pencarian hingga akhirnya Ecky ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada (29/12/2022).
Di dalam rumah tersebut, polisi juga menemukan adanya mayat perempuan dengan kondisi sudah terpotong-potong dibungkus plastik warna hitam dan sudah ada di dalam boks kontainer.
Polisi pun langsung menetapkan Ecky sebagai tersangka pembunuhan wanita tersebut. Hingga kini kasus mutilasi ini masih ditangani Polda Metro Jaya.