Wednesday, 03 July 2024

Presiden Tunisia Copot Menteri Agama Buntut 49 Jemaah Haji Wafat di Mekah

Presiden Tunisia Copot Menteri Agama Buntut 49 Jemaah Haji Wafat di Mekah


Presiden Tunisia Kais Saied, Jumat (21/6/2024), mencopot Menteri Agama Ibrahim Chaibi setelah 49 anggota jemaah haji dari negaranya meninggal saat menunaikan ibadah haji di kota suci Mekah, Arab Saudi. Pencopotan ini diumumkan Saied melalui pernyataan yang diunggah dalam Facebook.

“(Presiden) memutuskan untuk mengakhiri tugas Ibrahim Chaibi, Menteri Urusan Keagamaan,” demikian pernyataan itu tanpa merinci lebih detail keputusan tersebut.

Pada Selasa (18/6/2024), Kementerian Luar Negeri Tunisia melaporkan kematian 35 anggota jemaah haji asal negaranya. Namun, menurut media Tunisia, saat ini jumlahnya meningkat menjadi 49 orang.

Kemenlu Tunisia tidak menjelaskan apakah jemaah haji yang meninggal tersebut berkaitan dengan cuaca panas ekstrem di Arab Saudi atau karena faktor lain. Hanya disebutkan, sebagian besar jemaah haji yang meninggal itu datang dengan visa turis dan tidak tercakup dalam program resmi ibadah haji Pemerintah Arab Saudi.

Setiap tahun, jumlah anggota jemaah yang menunaikan ibadah haji didasarkan pada kuota bagi setiap negara. Tiap negara kemudian mengatur keberangkatan jemaah berdasarkan urutan pendaftaran atau mekanisme lain.

Namun, biaya naik haji yang terus naik membuat jalur-jalur nonresmi, dengan biaya lebih murah beberapa ribu dollar AS atau jutaan rupiah, semakin memikat calon jemaah haji di banyak negara. Opsi jalur nonresmi itu semakin terbuka sejak tahun 2019 saat Pemerintah Arab Saudi menerbitkan visa turis secara umum.

Kematian jemaah haji juga dikonfirmasi oleh Pemerintah Malaysia, India, Jordania, Iran, Senegal, Sudan, wilayah otonomi Kurdistan, dan Indonesia. Menurut perhitungan kantor berita AFP, hingga Jumat (21/6/2024), jemaah haji yang meninggal sebanyak 1.126 orang, lebih dari separuhnya berasal dari Mesir.

Indonesia, dengan kuota sekitar 240.000 orang, jemaah haji yang meninggal sebanyak 183 orang. Tahun lalu, jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci sebanyak 313 orang.

Baca Juga:  Deklarasi Akhir KTT Perdamaian Ukraina, Indonesia dan 15 Negara Abstain

Pejabat Arab Saudi mengatakan, sekitar 1,8 juta anggota jemaah menunaikan ibadah haji tahun ini. Dari angka tersebut, sekitar 1,6 juta anggota jemaah berasal dari luar Arab Saudi. Selama penyelenggaraan haji tahun ini, suhu di Mekkah dan Madinah mendekati 52 derajat Celsius.

Terkait kematian jemaah haji tersebut, seorang pejabat senior Arab Saudi menyatakan, hal itu bukan kesalahan atau kegagalan pemerintahnya. “Negara (kami) tidak gagal, tetapi ada kesalahan menilai situasi oleh sebagian orang yang tidak memperhitungkan risiko,” ujarnya kepada AFP.

Pejabat senior tersebut mengatakan, Pemerintah Arab Saudi mengonfirmasi 577 orang meninggal pada dua hari paling sibuk dalam rangkaian ibadah haji, yakni pada hari wukuf di Padang Arafah, Sabtu (15/6/2024), dan hari melempar jumrah, Minggu (16/6/2024). “Hal itu terjadi di tengah kondisi cuaca yang sulit dan suhu udara yang sangat ekstrem,” ujar pejabat itu.