Friday, 27 June 2025

Safari Politik Dinilai Tak Etis, Ganjar Baiknya Pertimbangkan Mundur dari Gubernur

Safari Politik Dinilai Tak Etis, Ganjar Baiknya Pertimbangkan Mundur dari Gubernur

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan safari politik yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memang tidak menyalahi aturan secara hukum, tapi akan dinilai tidak etis oleh sebagian masyarakat Jateng.

Ia mengatakan jabatan gubernur akan selalu melekat pada Ganjar, maka bila diwaktu senggang digunakan untuk kepentingan selain membangun Jateng, tentu akan mencederai perasaan warganya. Meski tidak ada hukum yang dilanggar, tentu safari politik Ganjar akan mengundang masalah, desakan kepada dirinya untuk mundur adalah sebuah keniscayaan.

“Sabtu-Ahad (Minggu) memang libur. Jadi secara hukum boleh (safari politik), tapi perhatian kepala daerah sebetulnya 24 jam. Selalu Ada masalah nantinya,” jelas Mardani kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Minggu (7/5/2023).

Bila Ganjar ingin fokus berkampanye sebagai calon presiden (capres) maka opsi untuk meletakkan jabatan perlu dipertimbangkan. Akan tetapi, Mardani menyerahkan keputusan itu kepada Ganjar, ia tidak mendesak tapi juga tidak melarang Ganjar untuk mundur. “Monggo saja Mas Ganjar safari atau mundur. Asal semua dilakukan untuk menginspirasi publik,” pungkasnya.

Dorongan bagi Ganjar untuk meletakkan jabatannya mulai mencuat beberapa waktu belakangan. Opsi mundur juga sempat digaungkan oleh Hendri Satrio atau Hensat, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Kala itu, Hensat memprediksi capres yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo akan segera mundur dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Ia memperkirakan, Ganjar bisa saja mundur saat bulan Pancasila pada 1 Juni mendatang.

“Ya kalau tidak (mundur sebagai gubernur) ya bakal repot di dia. Kan waktu bergulir terus. Saya rasa tidak lama ya. Kalau mau ambil bulan Pancasila, itu, kata Bu Mega di bulan Pancasila itu loh,” terang Hensat di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga:  Data Intelijen: Serangan AS tak Lumpuhkan Nuklir Iran

Hensat menyebut pengunduran diri ini tentu berkaitan dengan sosialisasi yang akan dilakukan Ganjar dengan bersafari ke seluruh Indonesia dalam waktu tersisa delapan bulan lagi. “Nah kalau dia masih menjadi Gubernur Jateng kalau enggak salah dia masih (menjabat) sampai November atau Oktober, itu waktunya sudah banyak yang terbuang dan dia tidak bisa kemana-mana,” jelasnya.

Ia meyakini Ganjar adalah sosok yang menjunjung tinggi etika, dan merasa tidak enak kepada masyarakat Jateng bila kinerjanya menurun. “Kecuali memang dia miskin etika, artinya dia cuek saja, walaupun sebagai gubernur dia jalan-jalan terus. Saya yakin Ganjar enggak begitu,” sambungnya.

Jika Ganjar tetap bersosialisasi ketika masih menjabat sebagai Gubernur Jateng, tentu akan membuat rakyat Jateng marah dan justru berbalik menyerang Ganjar, tanpa mendapat dukungan suara dari masyarakat yang ada di Jateng.

Safari Politik Ganjar Dikritik

Ganjar diketahui secara terang-terangan mengakui dirinya sudah memulai safari politik sebagai capres setiap akhir pekan. Yang terbaru ia menyapa warga Jember Jawa Timur, sembari lari pagi di CFD Alun-alun Jember, pagi ini, Minggu (7/5/2023), usai sehari sebelumnya ia melakukan konsolidasi dan beberapa kunjungan di Surabaya, Sabtu (6/5/2023).

Momen lari pagi menyapa warga, sempat ia bagikan di akun Twitter miliknya. Sayangnya, warganet banyak yang melontarkan kritik. Mayoritas komentar menyoroti masih banyaknya akses jalan yang rusak di Jateng, tapi Ganjar malah asyik bersafari politik ke luar Jateng.

Akun @suher29 mengatakan, sebaiknya Ganjar melakukan lari pagi di Brebes saja daripada di Jember. Sebab, akses dari Bumiayu menuju Kaligua rusak dan perlu mendapat perhatian. “Bumiayu-Kaligua, Kabupaten Brebes jalannya rusak ndoro, lari paginya di sini saja,” ujarnya.

Baca Juga:  Buntut Gubernur Sumut Bobby Caplok Pulau Milik Aceh, Komisi II DPR Usul Batas Wilayah Diatur UU

Akun @nobzz_ juga melontarkan kritikan yang serupa. Meski tak menyebut nama lokasinya namun ia sempat membagikan empat video yang memperlihatkan betapa rusaknya akses jalan di salah satu wilayah di Jateng. Dia pun me-mention akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini akses utama jalan warga desa ke kota untuk sekolah, ke pasar, bahkan keadaan darurat seperti ke rumah sakit. Sejak saya SMP sampai sekarang belum diperbaiki juga. Warga sudah kesal kepada Bupati cuma dikasih janji saja,” tulis dia.

Jalan rusak juga terdapat di wilayah Jepara, hal ini diungkap oleh akun @chuiIansheng. “Pak jalan provinsi di daerah Jepara, tepatnya ruas Jepara-Bangsri rusak parah, mohon diperbaiki secepatnya,” ungkapnya.

Sementara akun @GusKevin4 mengatakan semestinya Ganjar lebih fokus menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur. Ketimbang bersafari politik di akhir pekan, dia menyarankan waktu luang tersebut bisa dimanfaatkan untuk berkeliling Jateng dari pada ke luar daerah.

“Sebagai Gubernur Jateng 2 kali, mumpung masih kuasa mestinya hari libur gunakan buat keliling Jateng. Di Jateng masih banyak masalah, rob, Banjir, kemiskinan serta dampak dari kerusakan lingkungan yang lain. Jalan-jalan rusak serta pengangguran yang masih banyak. Mundur saja lebih bagus,” tegas dia.

Sedangkan akun @AdeSudr90969850 menyayangkan sikap Ganjar yang belakangan terkesan lebih fokus bersafari politik. Menurutnya politikus berambut putih itu gagal dalam mengentaskan kemiskinan warga Jateng.

“Gubernur Jateng asyik olahraga ke luar Jateng, sementara warganya bersusah payah mencari kehidupan untuk keluarganya sampai merantau ke luar Jateng. Kepie iki ndoro Ganjar engga malu apa?” ketusnya.