Bea Cukai bersama instansi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lainnya jalin sinergi mendukung kemajuan kualitas UMKM di berbagai daerah. Sinergi dilakukan melalui sosialisasi dan asistensi, yang kali ini dilakukan masing-masing di Sampit dan Purwokerto.
Bea Cukai Sampit, KPP Pratama Sampit dan KPPN Sampit gelar UMKM Empowerment Forum (UEF) perdana pada Kamis (6/6/2024). UEF merupakan forum kolaborasi Kemenkeu Satu Sampit bersama pemangku kepentingan di Kalimantan Tengah, seperti Bank Indonesia (BI), Pemda, BPS, instansi perizinan, akademisi kampus, asosiasi UMKM, dan Kamar Dagang Indonesi untuk menciptakan ekosistem kondusif dalam mendukung pemberdayaan UMKM di Kalimantan Tengah.
“Kemenkeu Satu memiliki program Sinergi Pemberdayaan UMKM, dan ini membutuhkan kolaborasi dari instansi lain di daerah agar semua program dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal,” jelas Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.
Selain itu, Kemenkeu Satu Sampit juga berkolaborasi membantu UMKM naik kelas melalui program ‘Omah Pamer UMKM’. Kemenkeu Satu berupaya memberikan dukungan dari berbagai segi, sepeti dukungan permodalan/finansial oleh KPPN Sampit, business develompent services oleh KPP Sampit, hingga pembinaan ekspor oleh Bea Cukai Sampit lewat Klinik Ekspor, KITE IKM, PLB, edukasi prosedur kepabeanan, dan asistensi ekspor.
Sebelumnya (16/5/2024), Bea Cukai Purwokerto jalin sinergi dengan Kemenkeu Satu wilayah kerja Kabupaten Banyumas, antara lain: KPP Purwokerto, KPPN Purwokerto, dan KPKNL Purwokerto untuk membahas rencana kolaborasi, sinergi, dan penguatan program pembinaan UMKM di Kabupaten Banyumas.
Selain Kemenkeu Satu, kegiatan ini pun dihadiri oleh perwakilan asosiasi UMKM yang tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas.
“Seperti di Sampit, di Banyumas pun Kemenkeu Satu akan melaksanakan beberapa program seperti export and training, education and training, regional chief economist melalui pembiayaan ultra mikro (UMi); dan digital marketing melalui platform lelang.go.id,” tandas Encep.