Sekjen Partai Garuda Yohana Murtika menepis isu mengenai partainya yang disebut-sebut menjadi salah satu partai politik (parpol) yang lolos sebagai peserta pemilu 2024, karena adanya intervensi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat ke KPU Daerah (KPUD).
“Sungguh sangat disayangkan jika memang ada isu seperti itu, karena KPU sebagai pihak penyelenggara melakukan proses verifikasi secara terbuka, termasuk media juga turut mengawal daripada proses verifikasi,” kata Yohana kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/12/2022).
“Jadi saya rasa isu itu tidak bisa dibenarkan. Kita harusnya percaya dan menjaga terhadap independensi KPU sebagai penyelenggara,” lanjut dia menegaskan.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung bahwa pada proses verifikasi faktual (verfak) partainya hanya mengulang mekanisme seperti pada Pemilu 2019.
“Partai Garuda untuk kali keduanya menjadi peserta pemilu. Artinya untuk periode sekarang ini, kami hanya mengulang proses verfak yang sudah pernah kita lakukan di periode lalu,” tegasnya.
Sebelumnya, KPU dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena diduga melanggar kode etik. Mereka dilaporkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.
Pasalnya, Komisioner KPU Idham Holik diduga mengancam KPU Daerah untuk meloloskan verifikasi faktual sejumlah partai politik yang tidak layak.
Koalisi itu menduga kecurangan ini dilakukan untuk meloloskan tiga partai, salah satunya adalah Partai Garuda sebagai peserta Pemilu 2024. Menurut mereka, dugaan manipulasi data verifikasi faktual tersebut ditempuh dengan melayangkan intimidasi hingga ancaman ke jajaran anggota KPU daerah.