Friday, 27 June 2025

Tertunda Seminggu karena Anggaran Belum Turun, Program MBG di Sragen Sasar 198.000 Orang

Tertunda Seminggu karena Anggaran Belum Turun, Program MBG di Sragen Sasar 198.000 Orang


Kalau tak ada aral, program Makan bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto, menyasar 198.000 warga Sragen, Jawa Tengah mulai pekan depan.

Mereka adalah siswa dan siswa pra TK, TK, SD hingga SMA, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. 

Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung mengatakan, penerima program MBG ini, telah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Penerima ada 198.000 orang, mulai pra TK, TK, SD, SMP, SMA, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Penerima yang menentukan sudah dari BGN,” kata Ricky, Sragen, dikutip dari Inilahjateng, Senin (6/1/2025).

Untuk mengakomodir program ini Kodim 0725/Sragen telah membangun sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.

Baca Juga:  Hari Kewirausahaan Nasional, Kadin Soroti Manfaat UMKM dalam Kemajuan Ekonomi

Ricky mengatakan, satu SPPG akan mendistribusikan makan dengan radius 4-5 meter dari SPPG. Setiap kecamatan akan dibangun SPPG, sementara SPPG kota berada di Kampung Mojo Wetan, RT 04, RW 2, Sragen Kulon.

“Saat ini dapur sudah dibangun 99 peran di Mojo Wetan, hanya ada beberapa perlengkapan saja yang belum tapi secara umum siap beroperasional, perlengkapannya, pekerjanya siap,” kata dia.

Dia mengatakan, setiap SPPG ada 50 pekerja. Satu kepala dapur, satu ahli gizi, satu akuntan dan 47orang sisanya ialah pegawai termasuk pemasak, petugas cuci piring, hingga sopir yang akan mengantar ke sekolah-sekolah atau ke posyandu.

Untuk menu makanan, Ricky mengatakan akan sama. Menu makanan dipastikan akan ada nasi, sayur, protein bisa berupa daging atau ayam, ikan, buah ada susu.

Baca Juga:  Ekonomi Dalam dan Luar Negeri Mulai Stabil, Analis Ramalkan IHSG Meroket ke Level 7.000

Hanya saja untuk porsi makanan dimungkinkan berbeda antara balita, pra TK, hingga anak sekolah.

“Menunya sama, hanya porsi yang berbeda antara balita dan anak TK. Ahli gizi nanti yang akan menentukan jumlah kalori, jumlah gizi yang akan dikonsumsi masing-masing bagian penerima,” tambahnya.

Asal tahu saja, program MBG yang dimulai pada hari ini, tak bisa digelar di Sragen. lantaran belum turunnya anggaran dari pusat.

Program MBG ini langsung dikomando Kodim 0725 / Sragen. Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk dari BGN.