Monday, 02 December 2024

Tinggal 1.500 Titik Lagi! Menkomdigi Meutya Yakin SATRIA-1 Kejar Target Akhir 2024

Tinggal 1.500 Titik Lagi! Menkomdigi Meutya Yakin SATRIA-1 Kejar Target Akhir 2024

Jumat, 1 November 2024 – 08:30 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. (Foto: Youtube Kemkomdigi TV)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid optimistis target akses internet 20 ribu titik di Indonesia dapat tercapai dengan memanfaatkan layanan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1). Hingga Oktober 2024, SATRIA-1 telah berhasil melayani 18.501 titik di berbagai fasilitas publik di seluruh Indonesia, mendekati target pemerintah yang dicanangkan hingga akhir tahun.

“Tinggal 1.500 sisanya, bisalah selesai dalam dua bulan,” ujar Meutya, dikutip dari Antara, menyoroti sisa titik layanan yang diharapkan rampung sebelum 2025. 

SATRIA-1, yang mulai aktif sejak awal 2024, diluncurkan ke orbit pada pertengahan 2023 dan ditempatkan di 146 derajat Bujur Timur (BT). Setelah rangkaian pengujian hingga akhir tahun lalu, satelit ini mulai menyediakan akses internet untuk ribuan titik fasilitas publik.

SATRIA-1 dalam Angka: Peta Akses di Berbagai Daerah

Dengan jaringan internet yang meluas ke berbagai wilayah, Sumatra menjadi penerima manfaat terbanyak dengan 5.515 titik, diikuti oleh Jawa dengan 4.152 titik, dan Sulawesi dengan 2.814 titik. 

Baca Juga:  Inilah 10 Raja YouTube Indonesia 2024, Gajinya Capai Miliaran!

Advertisement

Wilayah lainnya mencakup Kalimantan dengan 2.267 titik, Bali dan Nusa Tenggara 2.204 titik, Papua 689 titik, Maluku Utara 359 titik, serta Maluku dengan 276 titik.

Berdasarkan kategori fasilitas, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP) menjadi penerima akses internet terbesar, dengan total 12.635 titik. Selain itu, layanan internet SATRIA-1 juga menjangkau 923 fasilitas kesehatan, 374 kantor pemerintahan, serta 411 fasilitas pertahanan dan keamanan. Akses ini meluas hingga pusat kegiatan masyarakat, tempat ibadah, objek wisata, dan fasilitas transportasi publik.

Tantangan dan Rencana Pemerataan Internet di Daerah 3T

Sebagai Menkomdigi yang baru, Meutya Hafid menjadikan pemerataan akses internet di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) sebagai salah satu prioritas utamanya. “Dengan harapan bahwa ke depan kalau kita mau basisnya digital, koneksi harus merata dan cepat,” jelasnya. 

Sinyal internet SATRIA-1, yang telah menjangkau 98 persen wilayah Indonesia, masih menghadapi tantangan dari sisi kecepatan dan kualitas koneksi di beberapa wilayah terpencil.

Baca Juga:  Toyota Tampilkan Lini Kendaraan Ramah Lingkungan di GJAW 2024

Meutya, bersama wakil menterinya, merencanakan kunjungan langsung ke wilayah 3T, khususnya di kawasan timur Indonesia, untuk memastikan kualitas dan stabilitas koneksi internet. Langkah ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja yang bertujuan memperkuat ruang digital Indonesia agar semakin aman dan inklusif, mendukung program pembangunan berbasis digital yang merata.

Pengelolaan SATRIA-1: Peran PT Satelit Nusantara Tiga

Proyek SATRIA-1 dikelola oleh PT Satelit Nusantara Tiga, yang bertanggung jawab mulai dari pembangunan hingga operasional satelit ini. 

Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah untuk memasang terminal penerima sinyal di berbagai fasilitas publik di seluruh Indonesia, memastikan setiap titik terhubung dengan layanan internet yang diandalkan.

Dengan sisa dua bulan pada akhir 2024, SATRIA-1 diharapkan dapat menutup kekurangan 1.500 titik akses. Hal ini bukan hanya tentang menuntaskan target angka, tetapi juga melangkah lebih dekat pada visi Indonesia untuk menjadi negara dengan konektivitas digital yang merata, menjawab tantangan pemerataan infrastruktur digital di negeri ini.

Topik

BERITA TERKAIT