Pelatih kepala tunggal putra pelatnas PBSI, Indra Wijaya, mengandalkan pendekatan personal dan komunikasi intensif untuk membangkitkan kembali performa Jonatan Christie dan rekan-rekannya.
Indra yang baru ditunjuk menggantikan Mulyo Handoyo mengatakan kedekatan emosional dan keterbukaan menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan diri serta semangat bertanding para pemain.
“Kalau saya sendiri mungkin punya cara yang berbeda. Pendekatan dengan anak-anak sebisa mungkin lebih dekat, komunikasinya lebih intens,” ujar Indra di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (16/4/2025) dikutip dari Antara.
Indra menyadari tantangan di sektor tunggal putra saat ini cukup kompleks, mulai dari inkonsistensi performa hingga transisi generasi yang masih berjalan.
“Ada pemain yang cedera seperti Ginting, sementara pemain muda juga masih dalam proses mengejar level atas. Jadi ini memang butuh waktu dan proses,” ujarnya.
Dapat Dukungan dari Mulyo
Indra menggantikan Mulyo Handoyo yang kini difokuskan sebagai kepala pelatih pelatnas secara keseluruhan. Mulyo menyampaikan dukungannya terhadap penunjukan Indra dan menilai koleganya itu layak menangani sektor tunggal putra.
“Indra punya banyak pengalaman, baik sebagai pemain maupun pelatih di beberapa negara. Saya rasa dia sangat layak dan mampu menjalankan tugas ini,” ujar Mulyo kepada ANTARA.
Indra sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala sektor pratama tunggal putra. Ia juga pernah melatih tim nasional Malaysia dan Korea Selatan, setelah sebelumnya dikenal sebagai tunggal putra andalan Indonesia pada era 1990-an.
PBSI berharap perubahan ini memberi dampak positif terhadap pembinaan tunggal putra nasional, yang tengah berupaya kembali ke jalur prestasi usai gagal mempertahankan gelar di turnamen elite seperti All England 2025.
“Yang terpenting sekarang semua pihak bersinergi. Saya yakin Indra bisa membawa sektor ini ke arah yang lebih baik,” tutur Mulyo.