Mabes Polri memberi peringatan terhadap 1.042 konten yang diduga mengandung unsur kebencian terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan ribuan konten bermuatan SARA itu ditemukan oleh Virtual Police yang memang ditugaskan untuk menjaga ruang digital.
“Konten-konten tersebut mengandung ujaran kebencian berdasarkan SARA yang terjadi di berbagai platform media sosial,” katanya.
Menurutnya, ribuan konten yang masuk dalam jaring Virtual Police itu baru sebatas diberikan peringatan sekaligus edukasi terhadap pemilik akun media sosial.
Karena setiap narasi yang dihadirkan dalam konten tersebut dikhawatirkan dapat berpotensi melanggar hak orang lain. Sehingga pihaknya memberikan peringatan.
“Polri menghadirkan sosok virtual yang menjaga kaidah-kaidah kebebasan hak-hak individu yang bertanggung jawab, melalui virtual police. Polri terbuka dengan kritik, masukan, saran dan seluruh bentuk kerja sama,” tandasnya.