Serangan rudal Iran merespons agresi Israel telah menyebabkan lebih banyak korban, tekanan psikologis, dan evakuasi besar-besaran di seluruh wilayah yang diduduki. Tercatat 3.345 orang terluka dan ribuan warga Israel terpaksa mengungsi setelah perangnya dengan Iran.
Surat kabar Israel Maariv, Senin (30/6/2025) melaporkan peningkatan tajam dalam jumlah korban jiwa akibat serangan rudal Iran selama perang 12 hari terakhir Israel dengan Iran. Beberapa kota di Israel mengalami kerusakan berat akibat serangan balasan Iran.
Mengutip data Kementerian Kesehatan Israel, sekitar 3.345 pemukim mengalami cedera dan menerima perawatan di rumah sakit selama perang. Di antara mereka, 23 pemukim masih dalam kondisi kritis, sementara tiga lainnya meninggal karena luka-lukanya selama dirawat di rumah sakit.
Perang juga menimbulkan dampak psikologis yang signifikan. Kementerian melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus kesehatan mental terkait trauma, termasuk lonjakan jumlah pasien baru dan lama yang mencari dukungan psikologis di tengah eskalasi.
Lebih jauh, laporan tersebut menyatakan bahwa 11.070 pemukim dievakuasi dan ditempatkan di 97 lokasi di seluruh Israel. Menurut Maariv, ribuan lainnya masih tinggal di akomodasi sementara seperti hotel, tanpa ada indikasi kapan mereka bisa kembali ke rumah.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Iran meluncurkan sekitar 550 rudal balistik dan sekitar 1.000 pesawat nirawak ke Israel selama perang. Sebagian besar rudal mampu dicegat oleh pertahanan udara Israel dan AS dengan tingkat intersepsi sekitar 90 persen.
Meski demikian, setidaknya 31 rudal balistik menghantam daerah berpenduduk atau lokasi infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik di Israel selatan, kilang minyak di Haifa, dan universitas di Israel tengah. Puluhan rudal lainnya menghantam daerah terbuka, tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti.
Tuntutan Ganti Rugi Warga Israel
Dalam konteks berbeda, sebuah laporan oleh harian keuangan Israel Calcalist Minggu (29/6/2025) mengungkapkan kerugian material besar yang diderita Israel setelah perangnya di Iran. Hingga saat ini lebih dari 41.550 klaim kompensasi diajukan oleh para pemukim yang terkena dampak. Â
Data menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan diakibatkan hantaman langsung ke bangunan, dengan 32.975 klaim diajukan untuk rumah dan bangunan lainnya. Sebanyak 4.456 klaim tambahan diajukan untuk kerusakan peralatan dan perkakas rumah tangga, sementara 4.119 klaim terkait dengan kerusakan kendaraan.
Perkiraan awal menyebutkan total biaya kerusakan langsung lebih dari 5 miliar shekel (sekitar Rp24 triliun), meskipun ribuan kasus masih dalam peninjauan atau belum diajukan secara resmi.
Laporan itu juga mencatat bahwa sekitar 18.000 pemukim dievakuasi dari berbagai daerah akibat kerusakan yang disebabkan oleh serangan balasan Iran selama perang.
Pemerintah dan lembaga asuransi masih menilai skala kerusakan. Para pejabat memperkirakan jumlah klaim akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang karena lebih banyak penilaian kerusakan yang diselesaikan dan setelah warga kembali memeriksa properti mereka.
Publikasi angka-angka ini menggarisbawahi dampak ekonomi dan logistik dalam negeri dari perang baru-baru ini, yang menuai kritik keras dari dalam rezim Israel mengenai kesiapsiagaan, kapasitas respons, dan ketahanan infrastruktur.