Dinas P2PA provinsi Gorontalo gelar Workshop Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Anak bagi Sumber Daya Manusia di Lembaga Layanan Keluarga. Senin (6/11/2023)
Ketua TP PKK provinsi Gorontalo, Fima Agustina menyoroti banyaknya permasalahan keluarga yang timbul bagaikan fenomena gunung es. Menurutnya, permasalahan yang dapat diketahui hanya sebagian kecil dari puluhan ribu permasalahan yang ada.
“Permasalahan keluarga tersebut betul-betul sangat merugikan, menyengsarakan baik secara materil maupun mental” ucap Fima saat membuka Workshop.
“Apalagi bagi anak korban perceraian karena kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sangat berpengaruh terhadap pengasuhan yang sangat buruk” sambung Fima menambahkan.
Lanjut Fima menjelaskan, data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Gorontalo menunjukkan, pada 2021 terdapat 2.418 kasus perceraian.
“Kasus yang terdiri didominasi oleh perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 1.797 kasus, yang tentu saja mempengaruhi jiwa dan perkembangan anak di keluarga” beber Ketua TP PKK provinsi Gorontalo itu.
Selain itu, Fima juga mengungkapkan pentingnya peran posisi kepala keluarga dalam munculnya permasalahan rumah tangga. Apalagi ada yang berperan sebagai single mother dalam keluarga.
“Permasalahan keluarga tentu sangat berkaitan dengan peran kepala keluarga baik kepala keluarga yang sebagian besar adalah laki-laki dan kepala keluarga Perempuan” ungkap Fima.
Kata Fima, dampak dari kepala keluarga perempuan yang tidak berpendidikan dan akan berdampak buruk terhadap pengasuhan.
“Namun mereka juga rentan berbagai permasalahan ekonomi , sosial dan pengasuhan anak. Bahkan, perempuan kepala keluarga juga terancam tidak dapat” tandasnya.
Tampak hadir dalam Workshop Dinas PPPA provinsi Gorontalo itu Kepala Dinas P2PA provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman yang hadir bersama jajarannya. Juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten dan kota serta perwakilan dari Kepala Dinas Pengampuh Urusan P2PA kabupaten dan kota.