Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) menjadi salah satu dari 3 (three end) dari turunan 9 nawacita visi presiden Joko Widodo dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terutama melindungi anak dan Perempuan.
Hal itu dijelaskan Kepala Dinas P2PA provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman disela Workshop Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Anak bagi Sumber Daya Manusia di Lembaga Layanan Keluarga. Senin (6/11/2023).
“Puspaga adalah program yang di arahkan untuk membangun pemahaman serta sikap dan perilaku masyarakat tentang pentingnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak” ucap Yana.
“Untuk mewujudkan hal ini, eksistensi atau keberadaan dari Puspaga menjadi sangat penting akan kita bahas pada hari ini, untuk membantu menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak di provinsi Gorontalo” sambung Yana.
Menurutnya, melalui Workshop dapat memberikan pemahaman akan pentingnya upaya meningkatkan kualitas keluarga dan mendorong untuk menyusun langkah-langkah percepatan pelaksanaan peningkatan kualitas keluarga.
Hal lain dari Puspaga kata Yana, juga mencegah perkawinan anak usia dini untuk provinsi Gorontalo yang menduduki rating ke-5 secara nasional.
“Nah inilah yang harus kita turunkan, karena ketika pernikahan usia dini meningkat, yah kita jangan mimpi stunting akan turun, karena itu sangat terkait” ungkap mantan Kadis Kesehatan itu.
Workshop tersebut juga dihadiri Ketua TP PKK provinsi Gorontalo, Fima Agustina via daring yang memberikan materi tentang Peningkatan Kualitas Keluarga dengan Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Asasi bagi Sumber Daya Manusia dalam Lembaga Layanan Keluarga.
Fima menyoroti permasalahan keluarga yang muncul lantaran berbagai macam faktor, mulai dari tidak adanya peran kepala keluarga dan pola pengasuhan tidak baik yang ikut memengaruhi perkembangan anak.
“Permasalahan keluarga tentu sangat berkaitan dengan peran kepala keluarga baik kepala keluarga yang sebagian besar adalah laki-laki dan kepala keluarga Perempuan” kata Fima.
“Apalagi bagi anak korban perceraian karena kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sangat berpengaruh terhadap pengasuhan yang sangat buruk” sambung Fima.
“Namun mereka juga rentan berbagai permasalahan ekonomi, sosial dan pengasuhan anak. Bahkan, perempuan kepala keluarga juga terancam tidak dapat” imbuhnya.
Hadir dalam Workshop Dinas PPPA provinsi Gorontalo itu Ketua TP PKK provinsi Gorontalo, Fima Agustina via daring dan Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten/kota serta perwakilan dari Kepala Dinas Pengampuh Urusan P2PA kabupaten dan kota.